Jumat, 07 Oktober 2011

Surat untuk Sahabatku

Fajar menyingsing dan senja pun datang . Silih berganti menemani kita.Tak terasa waktu berputar dan hari pun berganti.Dua belas tahun kita mengenal .Bukan waktu yang singkat untuk sebuah persahabatan.Kupikir,tahun-tahun yang panjang itu dapat membuat  mengenalmu lebih dalam lagi .Kubagi semua rahasia hidupku. Bahkan rahasia hati ini dank au pun tak pernah ragu membagi dukamu.Lalu kita tertawa bersama , ketika bahagiaku dan bahagiamu melanda.

Kugiring waktu untuk melupakan masa lalu, membuang cinta pertama yang gagal.Mengulurkan tangan menyambut mimpi baru yang kau beri . Rasanya aneh ,karena harus mengubah persahabatan menjadi sesuatu yang lebih.Begitu pun, harus kuakui kalau mimpi yang kautawarkan menggangguku.Aku tak ingin terpuruk pada masa lalu.

Kau semakin menjauh dariku. Bahkan seolah tak peduli. Hingga aku lelah menanti.Kukuatkan  diriku menghadapi semua yang mungkin terjadi ,tapi kau beri aku harapan.Menyisahkan secuil mimpi.Kau hadir dan pergi dari hidupku,seperti hembusan angin.Kau bilang , letih sudah kau membangun mimpi, karena  kita hidup di dunia nyata.Tak ada daya untuk membuatnya sempurna .Sahabat ,pernahkah aku menuntutmu membuat mimpi itu sempurna ? Aku hanya butuh dirimu . Butuh hadirmu , namun itu pun tak sanggup kau lakukan untukmu.Lalu ke mana janjimu ? Kini , kau pun menjauh dan akhirnya meninggalkanku.

Dua tahun ini,kau tak lagi sama.Bahkan kita seperti dua orang asing yang baru kenal .Ke manakah sahabat yang pernah membangunkan mimpi-mimpi untukmu?Ke manakah sahabat yang menemaniku kala sedih dan sepiku? Ke manakah sahabat, yang padanya kudendangkan tawa dan berbagi canda?

Sahabat , akhirnya kau  akui kalau kau tak mampu mempertahankan sunyi  hatimu .Selama dua belas tahun , tidak cukupkah aku menemani ruang hatimu?Hingga kau merasa kosong saat aku jauh?Aku harus bilang apa kalau kau tergoda .Aku , ternyata bellum mengenalmu menyeluruh.Hingga aku tak mampu mengerti sunyi hatimu.Aku tak bisa menempati  penuh ruang hatimu. Ataukah memang  telah kau tinggalkan bayangku hingga ada ruang yang kau sediakan bagi yang lain?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar